entah

mendung begitu pekat untuk ku nalar kapan rintik hujan turun.
angin tak memberi cukup waktu untuk berfikir.
langkah kaki ini apakah telah mengarah pada kebahagiaan
atau sekedar menjelaskan parodi kehidupan pada mereka para penonton
kadang otak begitu mudah untuk berfikir aku tak lagi ada dalam dunia nyata
seolah semua ini hanyalah mimpi dalam fantasiku.
akulah tokoh sentral dalam cerita ini.
sayangnya Tuhan begitu baik untuk mengembalikan kesadaran
Tuhan menghempaskan diri pada kenyataan melalui rintik-rintik hujan.
para petinggi selalu berkata hujan memberi rzeki pada mereka yang bersyukur.
aku harus bagaimana?
jika hujan yang merenggut semua mimpiku
jika hujan yang membuat semua mimpi indah itu melebur 
perlukah aku tertawa jika sebenarnya aku tak bahagia?
hujan yang dulu begitu kupuja kini kubenci
hujan yang dulu begitu indah sekarang begitu pedih
masih pantaskah aku berteduh darinya atau menikmati setiap tetesnya

0 Ocehan:

Posting Komentar

 
Aku dan Duniaku Blog Design by Ipietoon