Seharusnya

 Aku pernah dan masih sangat mencintaimu, menyayangimu meski banyak luka yang tertancap. Aku masih menyesali mengapa aku tidak berkeras kepala hingga akhir, mengapa aku menyerah dan pergi. jika saja aku bersikeras, mungkin kisah itu akan terjalin. jika saja aku cukup kepala batu. 

lalu mengapa kamu juga membalas perasaanku saat aku pergi? saat aku berpaling? dan meninggalkan luka menganga didalam hidupku. mengapa kamu sadar saat aku sudah pergi? saat aku tidak lagi bisa menggandeng tanganmu? 

atau barangkali ini salahku, seharusnya aku mundur lebih awal. seharusnya aku tidak pernah memaksakan perasaanku jika akhirnya aku tidak bisa bersamamu. seharusnya aku tidak pernah muncul dihadapanmu, agar kamu tak pernah merasakan sakit yang sama. seharusnya aku pergi lebih awal dan tidak pernah mencoba menggenggam tanganmu. 

Sabar dan Sadar

boleh aku bertanya, apa yang harus aku lakukan?
sabar atau sadar
sabar menghadapi kerasnya sikapmu
sabar menghadapi batunya watakmu
sabar menghadapi diammu
sabar sampai kapan
atau
sadar jika aku tak pernah punya tempat dihatimu
sadar jika aku hanya bersikap egois padamu
sadar jika aku memang tidak cukup baik untukmu
 

Untuk Yang Berpatah Hati Tidak Hanya Sekali

bagaimana kabarmu hari ini?
masih ingatkah dia yang pergi tanpa permisi?
yang memberimu bekas luka begitu dalam, bahkan mungkin yang membuatmu bertanya 'kenapa?' dimalam panjangmu.
lihat bukan, dia disana begitu biasa untuk mengenangmu. mengenang?
memangnya dia ingat siapa kamu?
memangnya dia ingat bagaimana kalian dulu saling berkasih?
bisakah? bisakah kamu tutup luka itu?
 
Aku dan Duniaku Blog Design by Ipietoon