entah

untuk dirimu penyulut rasa bahagia beberapa jam yang lalu
setidaknya sedikit saja aku ingin tau, bahagiakah kamu beberapa jam yang lalu?

aku yang tak berarti ini, sanggup melawan semua rasa takut.
setidaknya hanya untuk melihat senyum dirimu, yang tak kusangka kau sambut sebegitu mewah
apakah aku terlalu sering bertanya padamu, bahagiakah kamu?
kamu, menyulut rasa bahagia akan rindu yang tertahankan
tapi mengapa aku tak merasa begitu pantas menerimanya?
ikhlaskah kamu?
aku sudah melanggar janji kita bukan?
mereka hanya tau tawa yang muncul, binar mata yang aku paksakan
meski beberapa detik berikutnya berubah menjadi senyum getir.
aku tak mengerti mengapa begini
semua rasa bahagiaku mendadak hampa
tak bersisa
hanya ada aku dan segala kebodohanku, lagi
pantaskah aku berusaha merengkuh jalan disampingmu?
sedang kita saja begitu berbeda
kamu dengan segala kejeniusanmu,
aku yang hanya dengan segala kebodohanku, ketololanku
satu pertanyaanku, apakah kamu bahagia?