tiga oktober

untuk kamu pemenang rasa rindu..
entah bagaimana lagi caraku mendefinisikan perasaan getir yang menyergapku sore tadi..
bukan aku tak mau mengerti betapa padatnya rutinitasmu.
hanya saja terkadang terbersit perasaan ingin dirimu ada, nyata dan dapat kusentuh.
jika aku berkata aku mengkhawatirkan dirimu, percayakah?

untuk kamu pemenang rasa percaya..
sudah lama sejak aku merasa cemburu pada perempuan lain, mantanmu.
aku percaya padamu, seperti yang sering kau ajarkan padaku.
tapi entah mengapa aku tak dapat percaya padamu sore tadi.
bukan, bukan karena hadirnya orang lain atau kau bohong padaku.
aku tak perduli, mencoba tak perduli lebih tepatnya.
perasaan sore tadi yang membuatku begitu gelisah.
pesanku tak kunjung memberi kabar telah terkirim padamu.
aku tak bisa percaya dirimu baik-baik saja disana, aku tak bisa
perasaan khawatir itu tiba-tiba menyergapku begitu saja
membuatku merasa kosong, begitu kosong.
jika kamu mau tau, rasa kosong itu bahkan membuatku berani.
iya berani menghampiri tukang martabak manis depan kompleks.
berani memesan buah tangan sebut saja makanan untuk wanita yang kau cintai.
sebelum ini? aku hanya berani berniat tanpa pernah terlaksana.
perasaan khawatir itu sedikit lagi meneteskan air mata
aku rindu
perlu kamu pahami itu.
aku takut kau tak baik-baik saja disana, aku takut kamu
sampai satu pesan darimu membuatku tersenyum lega, kamu baik
kepalang tanggung, aku sudah ada didekat rumahmu untuk mengurungkan niatku
jika kamu bertanya apa yang aku lakukan untuk mengusir rasa rindu itu
jawabannya adalah mengunjungi tempat ini
rumah dengan pagar hitam, rumah yang pertama kali aku cari tak kunjung sampai
iya aku salah mengartikan belokan kanan kiri lagi
setelah membaca tulisan konyol ini, apa pendapatmu?
mungkin bagimu memberi kabar atau tidak, itu bukan hal yang besar
tapi bagi jiwa yang lain, itu memberi rasa tenang.
ketika nanti kamu bertanya, apa arti dirimu
kamu hanya titik dalam lembaran kertas
titik yang menjadi permulaan aku menulis banyak hal,
apa kamu percaya aku bisa sejauh ini karena kamu?
bukan lantas semua untuk kamu
tapi setidaknya kamu memberiku alasan untuk berjuang sejauh ini
kamu memberiku keberanian
aku si keras kepala, takluk dihadapanmu, seperti anak kecil yang dijewer kakaknya
aku sayang kamu

0 Ocehan:

Posting Komentar

 
Aku dan Duniaku Blog Design by Ipietoon