lagi-lagi kamu hanya berjalan melewatiku. lagi-lagi kamu tak menyadari
hadirku. sakit, siapa sih yang tidak sakit? menjadi pengagummu yang
selalu memandangmu tanpa kamu sadari keberadaanku. Oki, please sadari
keberadaanku. meski aku tau kamu bersamanya, puja si pujaan hatimu.
##
mata
kuliah hari ini membosankan, 2 jam berisi cerita membosankan sang
dosen. jenuh sungguh yang kurasakan, tentunya bukan aku seorang, aku tau
di sana yang lain juga tengah menatap malas kedepan. Oki, lagi lagi
kamu bercengkrama mesra dengan puja. miris aku melihatnya dari belakang.
Benci!! kenapa harus selalu begitu didepan mataku. tak tahukah kamu aku
yang selalu di samping puja sebenarnya memiliki rasa yang aku tau pasti
itu jauh lebih besar dari rasa yang dimilik puja.!! Sadar oki please
sadar.
"baik, pertemuan hari ini cukup sampai disni, kita lanjutkan
minggu depan" kalimat penutup dari bu dosen menjadi angin segar yang ku
nanti-nanti. kenapa? karena nanti puja akan sibuk dengan kuliah lain
selama 2 jam, dan oki? ah tentunya dia akan bersamaku, otomatis karena
puja hanya percaya jika oki bersamaku. menyenangkan? sangat
menyenangkan.
"Dwi, nitip oki ya? aku kuliah dulu. jangan sampe dia
bandel sama cewek lain ya nanti" ucap puja genit melirik oki. cih aku
benci melihatnya bergelayut manja di lengan oki. jika saja aku tak sadar
dia teman baiku selama ini, aku pasti akan merebut oki. kenapa? karena
aku tak kalah cantik dari puja. hanya saja,aku tak pandai bergaul dengan
orang lain. aku butuh waktu yang lebih lama untuk sekedar mengumbar
senyum. dan lagi, kacamata tipisku ini sungguh membuatku tak percaya
diri unutuk memulai suatu hubungan bahkan pertemanan sekalipun.
"iya" jawabku singkat berusaha tak menampilkan semburat kebahagiaan sedikitpun.
tak lama puja pergi, meninggalkan aku danoki berdua di ruang kelas.
"dwi, aku boleh bicara sebentar?" kata oki memulai percakapaan.
"ngomong aja aku gak melarang." jawabku singkat, cukup untuk menurangi raut kegembiraan.
"jujur ya, kamu suka kan sama aku?" kata-kata dari oki benar-benar menghantam kesadaranku.
"kamu ngomong apa sih?" elakku, aku jelas tak ingin terlihat bodoh dengan menyukai kekasih teman sendiri.
"sudahlah, aku tau dari dulu, kamu suka aku kan. gak usah malu karena aku juga suka akamu kok." kata oki membuatku hampir malu.
"oki please hentikan semua ini, gak lucu!" sentakku
"gini
aja, kaena kita sama-sama suka, gimana kalau kita selingkuh dibelakang
puja?" tawar oki, setan dikepalaku hampir menguasaiku. tapi nuraniku
memberontak.
"oki please jangan bodoh! siapa yang suka kamu? kamu
gila ki, tega kamu sama puja. aku gak mau lagi temenan sama kamu"
bentakku mengahiri percakapan manis dan pahit itu. ah oki, aku menyesal
menyukaimu, tak sepantasnya kamu berbuat seperti itu pada puja, sahabat
baikku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Ocehan:
Posting Komentar