random

ini cuma tulisan random dari aku yang diselubungi rasa rindu untuk dia yang selalu sibuk.
aku gak bisa menyalahkan kamu atas segala kesibukanmu,
yang nyaris menyita hampir seluruh waktumu.
aku pun gak  bisa menyalahkan jarak yang ber mil-mil jauhnya memisahkan kita.
ini cuma satu rute yang kita pilih dan sadar rute kita ini tak mudah.

aku sadar diri ini tak sepatutnya mencaci maki keadaan, bukan umurnya lagi.
ketika mereka sering menyindir berbagai kebersamaan,
aku cuma bisa menelan ludah bukan karena iri, tapi sekedar membahagiakan mereka.
aku tak munafik kadang aku benci pada jarak yang jauh,
tapi toh tak ada hal yang dapat kulakukan selain bersabar.
jarak kita tak terlalu dekat, hingga bisa saling menatap setiap saat.
kita terbentur dua jam perjalanan menggunakan bus.
sedang kau tau pasti aku tak begitu suka aroma yang ada pada bus.
kata orang kunci hubungan jarak jauh itu komunikasi.
aku pun sering merutuki komunikasi yang terjalin diantara kita, belakangan ini.
jika dulu masih dapat kudengar suaramu dipenghujung malamku,kini tak lagi.
jika dulu tengah malam aku sibuk mencari pulsa, kini terakhir kuisi dua minggu yang lalu.
rindu itu kata yang seringkali kuucap dalam percakapan kita,
iya melalui barisan huruf yang kuketik untukmu.
kamu mulai tenggelam dalam rutinitasmu yang tak kumiliki.
bukan tak kumengerti, sampai kini aku masih mencoba mengerti.
hanya terkadang bingung apakah kamu tak lelah dengan semua itu?
lantas untuk mengusik sepi itu akupun sibuk menyibukkan diriku sendiri.
tak lantas aku mengabaikanmu kan?
masih cukup cepat kan aku membalas semua pesan darimu?
karena kita berhubungan yang tak biasa, aku mengapa sanggup?
sejujurnya ini bukan kali pertama bagiku. setidaknya kamu perlu tau aku terbiasa diabaikan.
aku hanya takut satu ketika nanti kamu akan bosan padaku, sekali lagi aku pernah mengalaminya.
aku tak lantas menutup telinga, ketika mereka selalu menyalakan lilin didekatku.
mempertanyakan aktivitasmu disana, sibuk dengan kuliah atau perempuan lain.
aku hanya mendengar, sekali lagi kutekankan aku hanya mendengar.
aku tak berkomentar membela atau mengiyakan.
bukankah kamu sendiri yang mengajariku untuk percaya.
aku percaya pada dirimu, jika berkhianat? bukan urusanku.
aku rindu kamu. tapi tak mungkin juga bagi kita untuk berjumpa, dalam waktu dekat.
itu memang salahku. aku yang berbuat onar.
wajar jika kamu menghukumku selama ini.
yang harus kamu tau, aku bersyukur bertemu dirimu.

0 Ocehan:

Posting Komentar

 
Aku dan Duniaku Blog Design by Ipietoon